Semarak Kemerdekaan : Arti Merdeka Bagi Santri
Semarak 17 Agustus masih berlajut, setelah melaksanakan Upacara 17 Agustus dengan khidmat, selanjutnya para santri bersiap mengikuti berbagai perlombaan
Ready for the competition
Lomba pertama adalah “Lomba Pindah Gelas”, di mana peserta harus memindahkan gelas plastik yang berjejer dengan menggunakan balon.
Selanjutnya, “Lomba Kursi Goyang” menjadi ajang adu cepat dan cekatan. Peserta berjalan sambil mengelilingi kursi yang sudah tertata. Tak lupa musik juga mengiringi peserta. Ketika musik berhenti peserta harus berebut kursi untuk duduk.
“Lomba Karet Tepung”. Dalam lomba ini, peserta harus mengambil karet dalam tumpukan tepung menggunakan mulut. Yang mendapatakan karet terbanyak akan menjadi juaranya.
Tidak ketinggalan juga ada, “Lomba Memasak”. Para santriwati menunjukkan kebolehan bakat mereka dalam meramu masakan. Mereka berkreasi memasak masakan paling enak. Jika hidangan sudah siap maka para juri akan menilai seberapa mantapnya masakan mbak-mbak santri.
Rising the winner
Acara ditutup pada sore hari dengan pengumuman pemenang dan penyerahan hadiah kepada para juara. Para santri sangat antusias menunggu pengumuman juara-juara perlombaan.
Ternyata Semarak 17 Agustus tidak berhenti sampai di situ. Pada malam harinya, para santri mendapat kesempatan untuk menyampaikan arti kemerdekaan bagi mereka. Di hadapan teman-teman, mereka berbagi arti kemerdekaan bagi santri. Kegiatan ini bukan hanya ajang untuk mengasah kemampuan public speaking melainkan juga menjadi momen refleksi bagi para santri. Yang mana santri juga harus berjuang agar dapat merdeka dari rasa malas dan berbagai hal yang menghambat kesuksesan.
It’s not over yet
Nobar atau Nonton Bareng menjadi penutup setelah berpartisipasi dan berkompetisi dalam Semarak Kemerdekaan RI.
The meaning of “kemerdekaan bagi santri”
Arti Merdeka Bagi Santri “Kemerdekaan bukan hanya sekadar bebas dari penjajah. Walaupun kita sudah merdeka bukan berarti kita sudah bebas dari penjajah. Ternyata penjajahan di era sekarang sudah bermetamorfosis bukan melalui peperangan, namun dapat berasal dari hal-hal yang kita tidak sadari. Bahkan dapat berasal dari diri kita, seperti contohnya rasa malas, rasa mudah berpuas diri, rasa enggan mencoba, rasa mudah menyerah dan pasrah, dan masih banyak lagi. Sekarang yang harus kita lakukan adalah melawan semua penjajahan itu, agar kita bisa merdeka dan menjeput kesuksesan kita.” Ungkap salah satu santri YAHQI.
Baca juga :
Semangat Kemerdekaan Santri YAHQI
Follow for more :
Instagram